Kali ini unik-aneh.com tertarik mengkaji tentang penemuan terbaru di jagat sains yang menggemparkan dunia. Ya, Penemuan partikel Tuhan. Penemuan ini menuai banyak pujiian dari kalangan ilmuwan di seluruh dunia. Bahkan ada yang bilang, ia setara prestasi manusia menginjakkan kaki di Bulan, atau saat Christopher Columbus menemukan Amerika. Tapi, bagi awam, ada tanda tanya besar.
Partikel Tuhan atau Higgs boson dianggap bertanggung jawab memberikan massa pada setiap materi. Ia adalah kunci membuka misteri alam semesta: bagaimana materi menyatu untuk membentuk galaksi, bintang, planet. Juga manusia.
Mengapa ia disebut “partikel Tuhan”?
Peter Higgs sebagai penggagas utama penemuan ini menjelaskan, Higgs boson (partikel tuhan) sama sekali tak ada hubungannya dengan Tuhan. Apalagi berusaha menegasikan keberadaan-Nya sebagai pencipta alam semesta seperti tuduhan sejumlah orang.
Ada kisah unik di balik istilah yang mengelitik itu. Istilah “partikel Tuhan” dikenal sejak 1993, dari buku yang berjudul “The God Particle: If the Universe is the Answer, What is the Question?” karya penerima Nobel bidang Fisika, Leon M. Lederman.
Higgs menceritakan, awalnya sang penulis memberi nama partikel itu “Goddamn particle” alias “partikel terkutuk”, saking sulitnya untuk ditemukan. Namun, editor tak berkenan, dan mengubahnya menjadi “God particle” alias “partikel Tuhan”. “Istilah itu tidak digunakan para fisikawan, namun menarik bagi umum,” kata Higgs.
Tapi gara-gara istilah itu, proyek pencarian partikel yang makan dana besar mendapat perhatian dunia. Istilah “partikel Tuhan” terdengar lebih seksi, dan menggelitik dari pada “Higgs boson”.
Meski atheis, Higgs mengaku tak suka dengan istilah “partikel Tuhan”. Sebab, “bisa menyinggung perasaan orang beragama.”