Taman Suranadi merupakan salah satu andalan wisata di Pulau Lombok. Karena itu, tidak mengherankan jika obyek wisata itu sepertinya tak pernah sepi pengunjung, terutama pada hari libur.
Untuk menuju obyek wisata itu, hanya ditempuh dengan waktu sekitar 10 menit dari Bandara Selaparang, Mataram. Jarak antar keduanya tidak terhitung jauh, hanya sekitar 15 kilometer.
Taman Suranadi terletak di Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Taman dengan luas sekitar 52 hektar ini telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi berdasarkan SK Menteri Pertanian tanggal 15 Oktober 1976 No. 646/Kpts/Um/10/76 Jo tanggal 30 Mei 1977 No. 274/Kpts/Um/5/77.
Tujuan penetapan itu guna meningkatkan fungsi konservasi baik flora/fauna maupun ekosistemnya, agar tercapai keserasian lingkungan dan yang dimanfaatkan sebagai obyek rekreasi, pendidikan, kebudayaan, penelitian dan kepariwisataan.
Jadi, bagi para wisatawan, rasa lelah (jetleg) selama penerbangan, rasanya akan terbayar sudah dengan suguhan Taman Suranadi yang indah dan sejuk. Apalagi, di depan Taman Wisata Suranadi juga banyak penjual aneka makanan khas daerah setempat, diantaranya sate bulayak, sate dengan lontong yang dibungkus daun aren (bulayak).
Pura di Suranadi |
Selain itu, di lokasi Taman Suranadi sendiri juga menyuguhkan mata air yang jernih dan sejuk. Lima mata air ini terdapat di tiga pura, yakni Pura Ulon yang terletak di ujung timur laut, Pura Pengentas dan Pura Pembersih yang berada di arah barat daya. Air yang berada di mata air tersebut dianggap sakral dan acap digunakan sebagai syarat dalam menjalankan upacara keagamaan.
Di Pura Pembersihan, pelaku upacara biasa membersihkan diri dengan cara mandi dari sumber mata air pembersihan, dan dilanjutkan dengan persembahyangan di dekat sumber air itu sebelum melanjutkan ke Pura Ulon. Sementara di pintu gerbang Pura Ulon tersedia air pelukatan yang digunakan malukat kepada orang yang masuk ke pura.
Oleh karena dianggap suci, tidak seorang pun yang diperbolehkan mandi di mata air ini.Pengunjung hanya diperkenankan mandi di air yang telah tersalurkan keluar.
Konon, air dari mata air tersebut, khususnya pertemuan air dari dua sumber mata air, yakni sumber air pelukatan dan tirta yang dikenal dengan sebutan pecampuhan, memiliki khasiat, utamanya untuk menjaga kesehatan dan kebugaran.
Kolam Pemandian yang masih alami di Suranadi |
Sejarah:
Menurut data Balai Konservasi Sumberdaya Alama (BKSDA) Nusa Tenggara Barat, pada abad ke 13/14 datang seorang bangsa India penyebar agama Hindu yang sakti bernama Dang Hyang Nilarta untuk mengunjungi Pulau Jawa, Bali dan Lombok dengan berjalan kaki sambil membawa tongkat sakti.
Sesampainya perjalanan di Lombok langsung diiringi oleh rombongan yang setia kepadanya, sampai di Lingsar Dang bersama rombongan istirahat. Setelah merasa segar perjalanan diteruskan masuk hutan Suranadi.
Di hutan Suranadi rombongan istirahat selama empat kali dan selama istirahat Dang menancapkan tongkatnya ke dalam tanah sebanyak empat kali yang belainan tempatnya, seketika itu air bersih menyembur keluar dan air pertama disebut air suci pembersih, air kedua disebut air suci pengentas, air ketiga disebut air suci pelukatan dan air keempat disebut air suci petirta.
Untuk menghormati/mengenang jasa-jasa Dang Hyang Nilarta, di Lombok, khususnya di Lombok Barat, setiap tahun diadakan upacara agama Hindu Dharma pada waktu bulan purnama sasih kapat (Oktober/Nopember).
Demikian pula dalam upacara penguburan mayat bagi penganut agama Hindu Dharma di Lombok Barat, bila seseorang telah meninggal jenazahnya cukup dibersihkan dengan memakai air suci pembersih/pengentas sebelum dikuburkan.
Di Taman Suranadi pengunjung juga bisa menyaksikan aneka satwa. Di taman ini hidup beberapa jenis satwa yang jumlahnya cukup banyak, meski jika dibandingkan di Taman Nasional Rinjani populasinya relatif lebih kecil. Satwa-satwa itu diantaranya kera abu-abu (Macaca Fascicularis), kera hitam (Presbytis cristata), musang air (Cyngale benniti) dan jelarang (Ratufa bicolor).
Satwa lainnya seperti burung elang (Falchonidae), burung madu(Nectariniidae), biawak (Varanus Salvator) dan ular (Calobridae).
Sedangkan tanaman atau vegetasi yang menaungi Taman Suranadi merupakan vegetasi campuran yang tersebar merata dan ditandai dengan tumbuhnya pohon-pohon yang tinggi bercampur dengan perdu, semak dan padang rumput, sehingga secara keseluruhan membentuk lapisan tajuk tertutup.
Satwa lainnya seperti burung elang (Falchonidae), burung madu(Nectariniidae), biawak (Varanus Salvator) dan ular (Calobridae).
Sedangkan tanaman atau vegetasi yang menaungi Taman Suranadi merupakan vegetasi campuran yang tersebar merata dan ditandai dengan tumbuhnya pohon-pohon yang tinggi bercampur dengan perdu, semak dan padang rumput, sehingga secara keseluruhan membentuk lapisan tajuk tertutup.
Fasilitas pengunjung di Taman Suranadi seperti jalan, shelter, pusat informasi, bumi perkemahan, ruang pertemuan, musholla, MCK, plaza, taman bermain, teater terbuka, pondok jaga, kolam pancing, pintu masuk dan kandang satwa. Di luar kawasan terdapat restauran, hotel, kolam renang dan warung kelontong.
Nah, sudah terbayang kan keindahan dan kesejukan Taman Suranadi?. Karena itu, tidak salah jika destinasi wisata anda selanjutnya adalah ke Taman Suranadi di Pulau Lombok.
sumber : antara news (kantor berita antara mataram)
3 Comment:
taman yang indah dan menarik, memiliki nilai budaya dan sakral yg wajid dijunjung dan dilestrikan
info mnarik gan
lanjutkan gan!
http://www.berbagi-bersama-kami.co.cc/
thanks mas brow
Posting Komentar