032612 0702 WABAHTOMCAT2 WABAH TOMCAT : PERLU IDENTIFIKASI LEBIH LANJUT 


Mataram – Serangan Serangga Tomcat tidak hanya menyerang warga di Pulau Jawa, akan tetapi kini serangga berwarna kemerah merahan dan hitam yang mirip dengan kala jengking itu juga menyerang warga kota Mataram. Beberapa hari yang lalu, Tomcat dilaporkan menyerang seorang anak di perumahan Harapan Indah Baturinggit, Kota Mataram.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram Dokter I Ketut Lania yang dikonfirmasi media ini, Senin (26/03) mengatakan, pihaknya sudah mengkoordinasikan dengan segenap jajarannya untuk menangani dengan segera, jika ada korban serangan tomcat yang dibawa ke puskesmas maupun rumah sakit.
Disamping itu, pihaknya meminta supaya dinas terkait seperti Dinas Pertanian segera melakukan identifikasi serangga tersebut, karena menurutnya kasus serangan serangga tomcat di kota mataram masih tergolong kasus baru sehingga diperlukan penelitian dan kajian yang lebih lanjut.
Lebih lanjut Lania menegaskan, Apabila secara tidak sengaja kumbang ini hinggap pada anggota badan, hendaknya jangan langsung ditepuk seperti nyamuk. Karena jika ditepuk, maka cairan darahnya yang bercampur dengan racunnya dapat membahayakan kulit sekitarnya.
Sementara itu di tempat terpisah, salah seorang anggota Komisi II DPRD Kota Mataram Misbah menegaskan, mewabahnya Tomcat ini lebih dikarenakan akibat terganggunya ekosistem tempat hidup tomcat tersebut. Serangga Tomcat sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu, tetapi lingkungan yang masih baik menyebabkan mereka tetap tinggal di habitatnya.
Kini ketika luas hutan dan lahan pertanian yang berfungsi sebagai tempat tinggal maupun tempat mencari makan mereka semakin menyempit, menyebabkan serangga ini keluar dari ekosistemnya bahkan menyebar hingga kota mataram.
Pihaknya hanya berharap agar dinas terkait segera menindak lanjuti mewabahnya tomcat ini, agar tidak semakin banyak memakan korban. Pihaknya juga mengingatkan masyarakat, bahwa kejadian ini bisa menjadi pelajaran berharga agar masyarakat senantiasa menjaga keseimbangan lingkungan.
SUMBER: www.ntbterkini.com

0 Comment:

 
Top