Dr. Robert Arthur Moog atau dikenal dengan nama Bob Moog beliau adalah seorang penemu alat musik yang populer di dunia, dikenal dengan nama synthesizers itu adalah sebuah papan tuts serbaguna yang secara elektronik bisa meniru beraneka ragam bunyi musik, termasuk terompet dan dawai. Alat itu sendiri dikenalkan kepada publik pada tahun 1964. Pada awalnya hanya digunakan untuk uji coba saja, namun belakangan penggunaannya menjadi semakin luas di kalangan musisi rock, pop, bahkan klasik. Sehingga tidak mengherankan kalau kemudian muncul genre musik baru, yaitu elektro-musik.


Moog dilahirkan di kota New York pada 1934 silam. Dia mempelajari piano di masa kecilnya dan diarahkan untuk menggali dunia elektronik dari sang ayah, seorang operator radio amatir. Semasa remaja, Moog sudah tertarik dengan ‘theremin’, alat musik eletronik pertama yang diciptakan oleh penemu Rusia, Leon Theremin. Perusahaan Moog yang pertama bahkan menjual ‘theremin’ dan beberapa alat elektronik lainnya. Dia kemudian mengembangkan prototip synthesizer bersama komposer Herb Deutsch, dan langsung memasarkannya pada tahun 1964.

Memasuki tahun 1961, Dr. Robert Arthur Moog atau yang sering dipanggil Bob-Moog (1943-2005) adalah seorang warga negara amerika yang mem-pionirkan musik elektronik dengan penemuannya yang luar biasa yaitu Moog Synthesizer. Bob-Moog dan Dr. Evil bekerja sama untuk menciptakan sebuah Moog Synthesizer berukuran mini, mengingat Moog Synthesizer yang ditemukan oleh Bob-Moog berukuraan sangat besar sehingga hanya beberapa orang kaya yang bisa mengakses alat tersebut sampai ke studio rekaman. Hasil kerja sama antara Bob-Moog dan Dr. Evil itu adalah Minimoog, Moog Synthesizer dengan perbandingan ukuran 1:10 lebih kecil.

Bayangkan saja kalo setiap pementasan, para artis membawa Moog Synthesizer yang ukurannya hampir 20 meter persegi dengan memakan listrik 1,21 gigawatt. Itu sebabnya sound panggung Pink Floyd sangat susah didengar sampai akhirnya mereka bisa membawa The Gizmontron (efek gitar elektronik pertama di tahun 1973) ke dalam tur mereka.

Jadi bisa dikatakan musik elektronik itu melengkapi berbagai kekurangan musik era 70an dimana proses rekaman dan live performance terasa kering ditelinga. Tapi ada yang lebih penting dari itu, yaitu pengaruh dari revolisi bidang manufaktur peralatan musik elektronik yang membuat hampir semua lapisan kalangan pemusik dapat memilikinya.

Memasuki tahun 80an tepatnya tahun 1982, musik elektronik menjadi perbincangan para musisi tentang instrumen bernama MIDI. yak MIDI atau kepanjangan dari Musical Instrument Digital Interface adalah sebuah piranti lunak (software) musik digital yang membutuhkan piranti keras (hardware) untuk dapat memainkannya. tolong di ingat, MIDI bukan sebuah AUDIO. 

Piranti lunak dengan berbagai macam suara instrumen musik seperti synth, piano, gitar, horn, string, bell, dll yang membutuhkan alat tambahan untuk pengoprasiannya seperti keyboard dengan support Midi Controller.

Itu terlihat jelas pada musik-musik di era 80an atau yang sering disebut The 80's, permainan musik dengan unsur musik elektronik di tahun 80an tidak kalah dengan era 70an, di tahun 80an musik elektronik menjadi sangat dinamis, kaya akan warna musik dan padat harmoni. sehingga membawa dampak luas di segala jenis aliran musik seperti Country, Jazz, Pop, Rock, Dance, Reggae dll.

Mau bukti? coba kalian dengar beberapa album yang di release di tahun 80an seperti Queen, Rolling Stone, The Police, Madness, Rush, TOTO, Heart dll. moment musik elektronik ini tentunya tidak disia-siakan oleh kelompok dansa seperti Yazzo, YMCA, Fantasique Four dipemakaian latar musik elektronik kedalam pementasan mereka.

Tak heran di tahun 80an banyak band-band dan penyanyi pop bermunculan dengan mengedepankan musik elektronik seperti The Culture Club, Duran-Duran, Spandau Ballet, Pet Shop Boys, The Baltimore hingga Madona, Bad Boys Blue, New Edition, Michael Jackson, New Kids On The Block. Musik elektronik memang menjadi hal yang sangat wajib di era 80-90an, tapi sisa-sisa jejak kejayaannya masih bisa kita rasakan sampai sekarang.

Sebuah bangsa yang maju pastilah selalu melakukan inovasi di segala bidang, termasuk untuk urusan seni. Barangkali kalau tidak pernah ada penemuan synthesizers, dunia musik elektrik tidak akan secanggih saat ini. Maka sudah sepatutnya para musisi berterimakasih pada para penemu di bidang teknologi musik, seperti Robert Moog. Berdasarkan sebuah kabar dari kantor berita Reuters, Moog sang penemu synthesizers dikabarkan meninggal dunia pada usia 71 tahun di Asheville.

4 Comment:

kangfarhan mengatakan... 08.07.00

hebat ya si moog itu... wajahnya ngingetin kayak einstein ... pinter dan salut saya sama ilmuwan luar sono bang

lombokilovu aja mengatakan... 13.19.00

hehe ya kang....

cerita anak kost mengatakan... 13.49.00

ini yang ada di google ya, ehm. saya ga terlalu kenal si dengan alatnya seperti apa. tapi menarik, buktinya si google sampe mengapresiasi berarti kan memang luar biasa.

lombokilovu aja mengatakan... 13.55.00

ya sob,,hehe
mbah google memang sangat menghargai karya orang sob...

 
Top