Budaya Peresean adalah salah satu dari sekian banyaknya Budaya yang dimiliki oleh masyarakat Lombok, Peresean yang artinya pertarungan dengan menggunakan Penjalin (Rotan) sebagai alat pukul dan Ende (Perisai) sebagai alat pelindung memang sudah dikenal oleh masyarakat Lombok sejak lama.

Budaya Peresean adalah salah satu budaya yang terbilang “keras” karena dalam Budaya ini pemainnya (Pepadu) akan memperlihatkan sebuah aksi-aksi saling pukul sampai salah satu dari mereka mengeluarkan darah segar, Walaupun demikian budaya yang penuh dengan “kekerasan” itu masih di lestarikan hingga saat ini.
Keunikan dari Budaya Peresean ini bisa anda saksikan ketika para Pepadu (Petarung) sudah memulai aksi saling pukul-memukul dengan menggunakan Penjalin (Rottan), pada saat pertarungan dimulai para penabuh akan memainkan sebuah alat musik tradisional Pulau Lombok, sehingga pertarunganpun berlangsung dengan gaya lenggak-lenggok dari kedua Pepadu (Petarung) seirama dengan alat musik tradisional yang di mainkan oleh para penabuh, Pepadu (Petarung) saling menghalau dan memukul lawan sampai salah satu dari mereka mengeluarkan darah karena bocor ataupun ada salah satu dari mereka yang menyerah.
Budaya Peresean bermula dari luapan emosi para prajurit di jaman kerajaan taun jebot, setelah para perajurit kerajaan berhasil mengalahkan lawan di medan peperangan. Hingga saat ini Budaya Peresean masih di lestarikan dan di budayakan oleh masyarakat suku sasak dengan tujun untuk menguji keberanian atau nyali Teruna (Pemuda) sasak selain itu juga tujuan utama di lestarikannya Budaya Peresean ini adalah untuk menarik minat dari wisatawan mancanegara dan juga wisatawan lokal.

0 Comment:

 
Top